Minggu, 31 Maret 2013

OPINI PENDIDIKAN NASIONAL YANG BERMORAL


PENDIDIKAN NASIONAL YANG BERMORAL

Dalam artikel yang berjudul “Pendidikan Nasional Yang Bermoral” di jelaskan bahwasanya pendidikan yang bermoral itu adalah pendidikan yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang bermoral. Dimana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan, jujur, santun, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada keluarga, masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan pendidikannya.Tetapi sebaliknya, mereka bisa membangun bangsa ini dengan kekayaan yang kita miliki dan dihargai didunia internasional. Kalau perlu bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk pembangunan. Sehingga negara lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam berbagai bidang kehidupan.
Namun yang terjadi sekarang adalah banyaknya pejabat yang berpendidikan tinggi malah melakukan hal-hal yang tidak bermoral seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Begitupun dengan para siswa dan mahasiswa yang belajar dan mendapatkan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan mereka masih sering melakukan tindakan yang kurang bermoral. Dalam hal ini tenaga pendidik dan orang tua ikut serta bertanggung jawab sebab merekalah yang memberi pelajaran dan pendidikan bagi peserta didik bagi penerus bangsa. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga pendidikan nasional yang bermoral dapat terwujud.

CUCAK HIJAU aka CUCAK IJO






Meskipun nama umum adalah cucak hijau atau cucak ijo, namun burung ini bukanlah keluarga merbah atau cucak-cucakan. Burung cucak hijau sama sekali bukan satu suku dengan cucakrowo atau cucak jawa misalnya.
Nama ilmiah dari burung cucak ijo ini adalah Chloropsis sonnerati. Dia adalah burung cica-daun besar dengan seluruh badan dominan dengan warna hijau. Chloropsis sonnerati termasuk ke dalam suku Chloropseidae, berkerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird.
Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau.
Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.

Selasa, 12 Maret 2013

Lirik lagu IU - I Believe in Love ft. Yoo Seung Ho

All we need is forever love tonight i bami gamyeon neujeobeoryeoyo urideurui sarangeun aju keodaran gijeogeul mandeuljyo

Ne apeseon geudaeui du nuneul barabomyeon nae mameun tteugeopge taoreujyo nan baraeyo sesange modeun sarangi gadeukhagil

I bam nae gwitgaeneun deullyeoyo keodaran sarangi nal kkaeugo itjyo oh love

Geudaen wae ajik moreugo itjyo meolliseo deullineun ureumsoril

Geu sorireul jebal eomyeonhaji mayo geu aideurui nunmuri iyagi hago itjanha yonggi naeyo jebal nungamji marayo moduwe sarangi pillyohaeyo

Resensi Q


Kembali ke Alam
 

Judul Buku                        : Great Teachers: Belajar pada Alam, Binatang, dan Penyakit
Penulis                               : Nia Rizky Sudarsono
Penerbit                             : IN AzNa Books
Cetakan/Tahun Terbit       : I/2012
Tebal                                  : 152 halaman
Harga                                : Rp. 27.500


Buku karangan Nia Rizky Sudarsono ini menggambarkan bahwa banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari alam, binatang maupun penyakit. Melalui buku ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam mendapatkan pengetahuan dari sang guru alam yang akan membawa kita pada kesejahteraan dan kedamaian hidup.  Dengan membaca buku ini kita akan mendapat pembelajaran yang tidak kita dapat di bangku pendidikan formal melainkan pembelajaran langsung yang diajarkan oleh alam, perilaku binatang maupun berbagai penyakit.