PENDIDIKAN NASIONAL
YANG BERMORAL
Dalam
artikel yang berjudul “Pendidikan Nasional Yang Bermoral” di jelaskan
bahwasanya pendidikan yang bermoral itu adalah pendidikan yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang
bermoral. Dimana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah
kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan,
jujur, santun, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak
lagi bergantung kepada keluarga, masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan
pendidikannya.Tetapi sebaliknya, mereka bisa membangun bangsa ini dengan
kekayaan yang kita miliki dan dihargai didunia internasional. Kalau perlu
bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk pembangunan. Sehingga negara
lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam berbagai bidang kehidupan.
Namun yang terjadi sekarang adalah banyaknya pejabat
yang berpendidikan tinggi malah melakukan hal-hal yang tidak bermoral seperti
korupsi, kolusi dan nepotisme. Begitupun dengan para siswa dan mahasiswa yang
belajar dan mendapatkan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan mereka masih
sering melakukan tindakan yang kurang bermoral. Dalam hal ini tenaga pendidik
dan orang tua ikut serta bertanggung jawab sebab merekalah yang memberi
pelajaran dan pendidikan bagi peserta didik bagi penerus bangsa. Oleh karena
itu perlu adanya perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga
pendidikan nasional yang bermoral dapat terwujud.
Menurut pendapat saya, pendidikan di Indonesia
memang masih kurang bermoral meskipun ada sebagian kecil yang telah
melaksanakan pendidikan yang bermoral, sebab sesuai yang di kutip pada artikel
di atas banyak sekali orang-orang berpendidikan malah melakukan
perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan orang yang berpendidkan, contohnya
saja masih kasus korupsi yang menjadi perbincangan pada saat ini, mereka adalah
orang-orang berpendidikan tinggi dari S1 hingga profesor namun mereka tidak mau
mengakui dan cenderung mengelak ketika kasus mereka mulai terbongkar, ini tidak
mencerminkan sikap orang yang berpendidikan. Banyak pelajar yang masih terjebak dengan narkoba,
tawuran dan hal-hal tidak bermoral yang lain padahal mereka adalah
calon-calon penerus bangsa yang
diharapkan mampu memajukan dan mensejahterakan negara ini. Dalam hal ini
perbaikan pendidikan di Indonesia memang sangat diperlukan, bukan hanya
kurikilum,
anggaran, dan fasilitas saja namun juga tenaga pendidik. Untuk
apa kurikulum baik dan berstandar tinggi jika tenaga pendidik tidak dapat
menciptakan peserta didik yang bermoral.
Para peserta didik sebenarnya mencontoh apa yang
dilakukan oleh tenaga pendidik, dalam hal ini saya mengartikan tenaga pendidik
adalah guru dan orang tua. Kita dapat melihat dalam kehidupan kita hal buruk
apa yang di lakukan oleh tenaga pendidik yang mengajarkan hal-hal tidak
bermoral,misalnya saja para orang tua menuntut anaknya untuk lulus sekolah
dengan nilai yang bagus sedangkan orang tua tidak mengajarkan bagaimana cara
yang benar untuk melakukannya, anak yang telah dituntut untuk lulus akan
melakukan apapun agar dapat lulus sesuai keinginan orang tuanya, segala macam
akan ia lakukan contohnya saja mencontek, jika dari awal ia telah belajar
berbuat curang maka akan jadi apa ia nantinya, ia akan ketagihan dan kehilangan
jati dirinya. Guru pun kadang mengajarkan hal yang tidak pantas seperti ketika
ujian nasional guru-guru memperbolehkan mencontek bahkan membuat tim sukses
agar semua siswanya lulus seratis persen dan tidak mebuat malu nama sekolah,
kadang masih ada guru yang melakukan kekerasan dan pembedaan terhadap siswa
yang baik dan nakal, biasanya untuk siswa yang nakal guru berlaku keras dan
kurang peduli bahkan kadang dianggap tidak ada dan hanya megganggu siswa lain
saja. Sehinnga alangkah lebih baik jika tenaga pendidik, terutama guru harus
memiliki akhlak yang baik yang akan menjadi panutan bagi anak didiknya sehingga
mereka akan menjadi pribadi yang bermoral, jujur, berakhlak baik, mampu
membedakan yang baik dan yang benar.
Selain tenaga pendidik, pemerintah juga harus membenahi diri sebab mereka juga contoh bagi
generasi penerus bangsa, segala tindak tanduk mereka dapat ditiru dengan mudah
oleh calon penerus bangsa baik yang masih anak-anak hingga dewas dengan
kemajuan teknologi, seperti televisi yang setiap harinya menyiarkan berita
tentang pejabat yang korupsi, pejabat yang terlibat tindak kriminal dan lain
sebagainya. Tentu hal ini akan berakibat tidak baik bagi pembentukan moral dan
karakter generasi penerus bangsa. Pendidikan moral pun sebaiknya di lakukan
sejak dari usia dini bagaimana mereka diajarkan untuk dapat membedakan hal yang
baik dan yang buruk sebab pada usia
seperti ini pendalaman mereka akan dalam dan akan terus berlanjut hingga mereka
dewasa dan tidak mudah dilupakan meskipun ketika belajar melakukannyan sangat
sulit seperti kata pepatah “belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu”,
dan di masa awal inilah peran orang tua sebenarnya yang mana jika mereka dapat
mendidik anaknya menjadi pribadi yang bermoral maka kejadian seperti sekarang
ini akan dapat diminimalisir.
Kesimpulan yang dapat saya
ambil adalah bahwa pendidikan nasional yang bermoral memang dibutuhkan dan
seharusnya memang diterapkan, namun kita tahu bahwa orang-orang tidak terlalu
memperhatikannya. Bagaimana dapat kita lihat banyak lembaga-lembaga pendidikan
berlomba-lomba menciptakan pendidikan bertaraf internasional yang bermutu
tinggi sedangkan pendidikan nasional saja belum dibenahi dengan benar. Sehingga
alangkah baiknya jika pendidikan nasional dipebaiki terlebih dulu, di mulai
dari tenaga pendidiknya. Tenaga pendidik harus dapat menjadi contoh yang baik
bagi generasi penerus bangsa agar dapat diwujudkan pendidikan yang baik dan
bermoral sehingga tanpa menjadi pendidikan bertaraf internasional pun
pendidikan kita akan mencetak prestasi- presatsi yang akan dikenal dunia dan
tentu saja akan mengangkat nama Indonesia di kancah dunia. namun dilihat dari
keadaan sekarang hal tersebut mungkin akan sulit dilakukan dan membutuhkan
waktu yang lama karena pendidikan di Indonesia sudah terlanjur memburuk namun tidak ada salahnya jika di
coba untuk memperbaikinya sebab keadaan tidak akan berubah jika kita tidak mau
berusaha untuk merubahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar